Dilema Buku bajakan: Beli Asli mahal. Beli bajakan dosa.
Harga buku asli seringkali membuat kantong mendadak asma, tapi kalau beli bajakan urusannya sama yang di akhirat. Serba salah ya...
Proses dari sebuah ide, pemikiran, serta berbagai gagasan yang dituangkan ke dalam tulisan kemudian diproses lagi sedemikan rupa sehingga lahirlah sebuah buku tidak bisa dikatakan mudah. Tidak heran jika harga satu buah buku cukup untuk membeli 4 sampai 6 bungkus nasi + lauk di warteg. Karena pertimbangan inilah para warga +62 yang berkantong kering mengambil jalan ninja yaitu, membeli bajakannya. Selain dengan harga yang jauh lebih murah, pertimbangan soal "buku hanya sekali dibaca" juga menjadi salah satu alasan kuat untuk membeli buku bajakan.
Banyak khalayak yang mengatakan demikian, "Buat apa beli buku mahal-mahal, dibaca cuma sekali doang, toh isinya sama kok." Mereka tidak salah. Tapi juga tidak benar.
Padahal jika diperhitungkan dengan cerdas dan bijaksana, membeli buku bajakan itu lebih banyak ruginya.
Pertama, kualitas kertas yang jauh dari kata berkualitas.
Kedua, Cover buku yang cinderung buram (menurut saya ini sangat mengurangi estetika. Jelek aja gitu)
Ketiga, halaman buku yang kadang belang bentong, miring, kebalik, bahkan ada yang hilang halamannya. Coba bayangin seandainya pas di bagian plottwistnya malah hilang halamannya? Dongkol nggak tuh...
Yah walau demikian, hal diatas hanya dianggap angin lalu bagi mereka yang cipe tanpa hikmat.
Sobat, mau semurah atau seuntung apapun itu, beli buku bajakan tetaplah tidak boleh. Jika kamu beli buku bajakan, artinya kamu membeli kepada orang-orang yang tidak membayar pajak, tidak memberikan sumbangsih apapun kepada penulis maupun penerbit, dan itu Ilegal. Singkatnya, dengan kamu membeli buku bajakan, kamu merugikan banyak pihak. Bukan hanya satu orang, tapi ribuan, bahkan ratusan etintas yang bekerja pada industri percetakan.
"Tapi buku Ori mahal cuy, nggak ada dananya."
Nah, ini dia dilemanya, tapi bukan berarti tidak ada solusi untuk hal krusial di atas loh ya. Kalo kata pepatah, "Banyak jalan menuju Roma."
Yap. masih ada solusi lain selain beli bajakan.
Salah satunya adalah beli buku bekas.
"Tapi buku bekas masih mahal, karena udah lama dan langka kadang malah nggak ngotak harganya."
Ya memang benar, semakin langka (apalagi best seller) buku maka harganya akan semakin mahal, apalagi mendunia seperti Harry Potter. Sampai sekarang pun harga bekasnya di marketplace masih di bandrol dengan harga 50.000 ke atas. Lantas bagaimana kita bisa membeli buku ori bekas yang murah?
- Cerdiklah dalam belanja!
Belanja cerdas, harga puas, hati bahagia. Ini adalah prinsip hidup saya dalam dunia perbelanjaan di marketplace. Saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari hanya untuk menggalaukan harga sebuah barang.
Biasanya saya akan membandingkan harga satu buku dari berbagai market place online, mulai dari shopee, tokopedia, lazada, hampir semua saya jajal (yang penting ada free ongkirnya)
Kalau kamu beruntung, kadang ada toko yang jualnya masih baru, masih disegel dan tentunya dengan harga di bawah 50.000. Entah karena tidak laku lagi di pasaran atau memang si penjual yang kepepet butuh uang jadi jual murah.
Jangan asal beli. Coba hunting dulu sampai ke pelosok terdalam si marketplace sampai ketemu harga yang klop sama budget kamu. Jangan buru-buru checkout, coba cari pelan-pelan, kan sayang kalo seandainya barangnya udah sampe di tangan kamu, eh tau-tau buku yang harganya lebih murah baru nongol. Nyesek.
- Manfaatkan promo dan voucher sebaik mungkin!
Ini juga tidak kalah penting. Manfaatkan sebaik-baiknya setiap voucher dan kupon yang kamu dapet dari marketplace. Apalagi kalau kamu pelanggan baru di suatu marketplace. Hujan promo buat pelanggan baru selalu menyejukan jiwa dan raga.
Sebulan yang lalu saya iseng-iseng nyari novel preloved di Tokopedia, dan mata saya menangkap salah satu novel luar berjudul Fangirl karya Rainbow Rowell. Saya kepincut beli karena harganya yang luar biasa murah, 21.000 (nangis bahagiaa>.<) Novel Fangirl ini termasuk bestseller dan penulisnya juga cukup terkenal, jadi tanpa pikir panjang saya langsung co. Saat buku itu sampai di rumah, saya bener-bener seneng banget karena kondisi bukunya yang masih mulus cuma ada bercak kuning selayaknya buku lama. Plus itu buku ternyata dari penerbit luar:) Di toko yang sama saya juga dapat Insurgent (Divergent 2) dengan harga 28.000 aja. Such as good deal banget kan>.<
Nah, Itu dia secuil tips dari saya berdasarkan pengalaman pribadi dalam dunia perbelanjaan online. Jadi daripada beli bajakan mending beli bekas aja. Kalau bekas masih mahal gimana dong? Ya tunggu sampe harganya turun, alternatif lain ya nabung, atau pinjam ke teman, perpustkaan, atau baca gratis di Ipusnas. Intinya jangan beli yang bajakan yaa. Bahaya, urusannya udah sama yang di Akhirat.



Komentar
Posting Komentar